Kegunaan dan Kenyamanan Kursi Kantor
Kegunaan dan Kenyamanan Kursi Kantor - Pada umumnya orang yang bekerja di kantor menghabiskan lebih banyak waktunya dengan duduk dan menghadapi komputer. Suatu hal yang dilakukan secara rutin selama bertahun-tahun itu pastilah menimbulkan kejenuhan. Namun di sisi lain, tuntutan beban kerja sering kali membuat seorang karyawan tak bisa mengambil jeda, dan tanpa sadar waktu pun berlalu dengan cepat.
Para desainer interior pun lalu berusaha membuat kursi kantor dari penjual kursi yang sedemikian rupa hingga segala gerak tubuh yang banyak dilakukan di kantor, seperti duduk, berdiskusi, rapat, kegiatan mengetik dan menulis, bisa terakomodasi dengan maksimal. Maka, lahirlah konsep ergonomik yang pada intinya merupakan bentuk seat office dari penjual kursi kantor sedemikian rupa yang mampu menopang tubuh seseorang hingga merasa nyaman. "Di sini fungsi model kursi yang lebih diutamakan, baru kemudian seat design mengikuti fungsi model kursi kantor tersebut. Kesadaran ini di Jerman misalnya, sudah muncul sekitar tahun 1920-an. Orang juga tidak lagi melihat kursi kantor dari penjual kursi dari kesamaan bentuk secara keseluruhan. Di sini yang penting seat office dari penjual kursi kantor itu tidak mahal, fungsional, dan enak untuk digunakan," tutur sarjana arsitektur dari Technische Universitat Braunschweig Jerman ini.
Meski enak digunakan, konsep ergonomik untuk model kursi kantor pun disesuaikan dengan suasana kerja yang memang harus dilakukan orang di tempat itu. "Nikmat di sini bukan berarti model kursi kantor yang empuk sekali, dan bentuk seat design bisa membuat tubuh kita masuk ke dalamnya seperti duduk di sofa santai sambil nonton televisi. Kalau kursi semacam itu memang enak untuk duduk, tetapi bukan dimaksudkan guna kegiatan kerja," ujarnya.
Kursi kantor untuk bekerja dengan konsep ergonomik adalah bentuk mebel yang bisa menopang punggung, pantat, sampai kemiringan tubuh sedemikian rupa setiap kali tubuh kita perlu bergerak untuk menunjang kerja. Misalnya, kursi itu tetap enak walau tangan kita harus meraih sesuatu di laci," kata Eddy Utoyo.
Oleh karena kebutuhan itulah, maka kursi kerja dengan konsep ergonomik bisa dikatakan tetap nyaman dipakai meski orang itu harus duduk bekerja selama empat jam terus-menerus. Artinya, bila kurang dari waktu itu kursi terasa tidak nyaman, bisa berarti mebel tersebut kurang sesuai dengan bentuk tubuh dan kebutuhan gerak orang tersebut. Makanya, sebuah kursi kantor yang dikatakan nyaman oleh orang Eropa belum tentu cocok untuk orang Indonesia. Konsep ergonomiknya yang digunakan, namun ukuran, kemiringan, maupun bahan baku yang dipakai haruslah disesuaikan dengan skala tubuh dan kondisi di negara masing-masing. "Secara garis besar skala orang Eropa dan orang Indonesia kan berbeda, maka untuk menyesuaikannya dipasang juga berbagai macam ukuran untuk bagian kaki misalnya," ucap Eddy Utoyo. (CP)
Sumber : rajakursikantor.com
Para desainer interior pun lalu berusaha membuat kursi kantor dari penjual kursi yang sedemikian rupa hingga segala gerak tubuh yang banyak dilakukan di kantor, seperti duduk, berdiskusi, rapat, kegiatan mengetik dan menulis, bisa terakomodasi dengan maksimal. Maka, lahirlah konsep ergonomik yang pada intinya merupakan bentuk seat office dari penjual kursi kantor sedemikian rupa yang mampu menopang tubuh seseorang hingga merasa nyaman. "Di sini fungsi model kursi yang lebih diutamakan, baru kemudian seat design mengikuti fungsi model kursi kantor tersebut. Kesadaran ini di Jerman misalnya, sudah muncul sekitar tahun 1920-an. Orang juga tidak lagi melihat kursi kantor dari penjual kursi dari kesamaan bentuk secara keseluruhan. Di sini yang penting seat office dari penjual kursi kantor itu tidak mahal, fungsional, dan enak untuk digunakan," tutur sarjana arsitektur dari Technische Universitat Braunschweig Jerman ini.
Meski enak digunakan, konsep ergonomik untuk model kursi kantor pun disesuaikan dengan suasana kerja yang memang harus dilakukan orang di tempat itu. "Nikmat di sini bukan berarti model kursi kantor yang empuk sekali, dan bentuk seat design bisa membuat tubuh kita masuk ke dalamnya seperti duduk di sofa santai sambil nonton televisi. Kalau kursi semacam itu memang enak untuk duduk, tetapi bukan dimaksudkan guna kegiatan kerja," ujarnya.
Kursi kantor untuk bekerja dengan konsep ergonomik adalah bentuk mebel yang bisa menopang punggung, pantat, sampai kemiringan tubuh sedemikian rupa setiap kali tubuh kita perlu bergerak untuk menunjang kerja. Misalnya, kursi itu tetap enak walau tangan kita harus meraih sesuatu di laci," kata Eddy Utoyo.
Oleh karena kebutuhan itulah, maka kursi kerja dengan konsep ergonomik bisa dikatakan tetap nyaman dipakai meski orang itu harus duduk bekerja selama empat jam terus-menerus. Artinya, bila kurang dari waktu itu kursi terasa tidak nyaman, bisa berarti mebel tersebut kurang sesuai dengan bentuk tubuh dan kebutuhan gerak orang tersebut. Makanya, sebuah kursi kantor yang dikatakan nyaman oleh orang Eropa belum tentu cocok untuk orang Indonesia. Konsep ergonomiknya yang digunakan, namun ukuran, kemiringan, maupun bahan baku yang dipakai haruslah disesuaikan dengan skala tubuh dan kondisi di negara masing-masing. "Secara garis besar skala orang Eropa dan orang Indonesia kan berbeda, maka untuk menyesuaikannya dipasang juga berbagai macam ukuran untuk bagian kaki misalnya," ucap Eddy Utoyo. (CP)
Sumber : rajakursikantor.com